Potret Buram Sang Pengadil

Edisi: 12/32 / Tanggal : 2003-05-25 / Halaman : 106 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,


SUATU siang di ruangan nomor 12 Gedung Pengadilan Tinggi Jakarta. Penghuninya, Hakim Faozatulo Zendrato, sedang ngobrol bersama seorang tamu. Dibungkus jas safari warna biru tua, tubuhnya menyandar santai di kursi. Kakinya terjulur bebas. Di depannya, tiga buah meja berjejer berdesakan memenuhi ruangan. Meja beralas kaca itu terlihat bersih. Tak ada tumpukan berkas atau buku seperti lazimnya meja kerja hakim.

Sebagai hakim nonpalu (tak menangani perkara), Zendrato praktis memang tak memerlukan apa-apa. Tugasnya tak banyak. Selain menerima tamu, ia cuma menjalani rutinitas. Berangkat pagi, pulang sore, bersama salah satu putrinya yang bekerja di bagian kepaniteraan pidana di tempat yang sama. Toh wajah Zendrato terlihat lebih cerah daripada tiga bulan lalu di tempat yang sama. "Yah, seperti yang Anda lihat, saya masih di sini," kata Zendrato sambil mengangkat tangan dan bahunya.

Zendrato terdampar di tempatnya sekarang sejak hampir dua tahun silam karena tersedak kasus suap. Ia dipergoki Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (sekarang sudah dibubarkan) menerima Rp 550 juta dari PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dalam perkara sengketa tanah, pada tahun 2001.

Tapi apa yang terjadi? Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hanya menjatuhkan vonis satu tahun penjara sebagai hukuman. Di tingkat banding, hukumannya berubah. Oleh para koleganya di pengadilan tinggi, hukumannya diubah menjadi 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun, Februari 2003. Alasan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…