Mei 1998: Kala Amuk Menjarah Jakarta
Edisi: 12/32 / Tanggal : 2003-05-25 / Halaman : 154 / Rubrik : INVT / Penulis : , ,
LIMA tahun silam, Jakarta luluh-lantak dipanggang rusuh. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mencatat 1.200 orang mati terbakar, 8.500 bangunan dan kendaraan koyak-moyak, serta 90 lebih wanita Tionghoa diperkosa dan dilecehkan.
Kini, lima tahun kemudian, investigasi TEMPO menemukan seorang perempuan korban pemerkosaan yang telah hilang ingatan. Adapun sejumlah yang lain, menurut kesaksian para dokter dan relawan, telah melahirkan bayinya atau terpaksa menggugurkan kandungannya.
Kesimpulan Tim Gabungan kian dikukuhkan. Amuk massa itu tidaklah meletup begitu saja. Kepada majalah ini, seorang perwira militer membuka kesaksian yang lama menjadi mimpi buruknya. Lalu apa kata Wiranto dan Prabowo? Ikuti wawancara kedua jenderal ini, yang mengungkap apa yang terjadi setelah lima tahun; dan temuan-temuan baru tim investigasi TEMPO.
NAMANYA Eng Liong Woen. Suatu hari lima tahun silam, dia memacu sepeda motor dengan hati galau. Sore itu langit Jakarta diselimuti asap hitam. Sepanjang jalan, dari Glodok ke arah Senen, api telah melalap gedung pertokoan. Sejumlah mobil melintang di jalan, ringsek hangus seperti arang. Batu bercampur pecahan kaca berantakan di aspal. Hari itu, 14 Mei 1998, huru-hara menelan Ibu Kota. Tujuan Eng Liong satu: selekas mungkin tiba di rumahnya di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Tapi Eng sedang sial. Di depan STM Poncol, Senen, pegawai toko elektronik di Glodok itu dicegat sekelompok orang. Mencium gelagat buruk, Eng mencoba kabur. Tapi usahanya gagal. Motornya terjengkang ke tanah, dan gerombolan lelaki beringas itu pun menghajarnya sampai mandi darah. Di ambang sadar, dia mendengar suara berat, "Kami akan habisi Cina di Jakarta."
Masih merintih di atas aspal, Eng diguyur bensin. Lalu seorang dari kawanan itu memantik macis. Danâ¦, wuuus! Tubuh Eng pun menyala-nyala. Api menjalar dari rambut sampai paha. Badannya kelojotan sebentar, sebelum ia pingsan. Untunglah, di saat genting itu, seorang warga Poncol, Haji Harun, menolongnya. Tubuh gosong…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.