Prabowo Subianto: "kerusuhan Itu Terorganisasi"
Edisi: 12/32 / Tanggal : 2003-05-25 / Halaman : 172 / Rubrik : INVT / Penulis : Patria, Nezar, Setiawan, Iwan,
LIMA tahun sudah berlalu, puluhan pertanyaan masih terus membelit dirinya. Letjen (Purn.) Prabowo Subianto, yang sudah menanggalkan baju militernya, kini menerima TEMPO dengan setelan jas licin dan gaya yang lebih rileks. Kesibukannya kini beralih, dari mengomandani pasukan jadi memimpin armada bisnis Grup Nusantara. Bermarkas di Gedung Bidakara, Jakarta, ia menggarap ladang tempur yang baru: perikanan dan pertambangan. "Soalnya, uang pensiun saya tak cukup buat makan," katanya bergurau. Lahir di Jakarta 17 Oktober 1951, karier Prabowo pernah melesat bak meteor. Di usia 46 tahun dia telah meraih pangkat bintang tiga, melampaui kawan seangkatannya lulusan Akabri 1974. Tapi kemilau itu mendadak padam. Pada 24 Agustus 1998, Dewan Kehormatan Perwira memvonis dia bertanggung jawab atas aksi Tim Mawar—regu Kopassus yang menculik aktivis mahasiswa sepanjang Januari hingga Maret 1998. Sejak itu, banyak tudingan diarahkan kepadanya. Salah satunya, bekas Komandan Jenderal Kopassus (1996-1998) serta Panglima Kostrad (Januari-Mei 1998) itu disebut-sebut terlibat pula kerusuhan 13-15 Mei 1998 yang melalap Ibu Kota. Tapi Prabowo lalu memilih bungkam. Dia menjauhi wartawan, dan lenyap dari mata publik. Beruntung, pada akhir April lalu wartawan TEMPO Nezar Patria dan Iwan Setiawan berhasil mewawancarainya secara khusus. Berlangsung di sebuah ruang di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Prabowo selama hampir empat jam menjawab berbagai pertanyaan seputar tuduhan yang melilitnya. Berkali-kali ia memberi catatan off the record. Tapi di malam itu, meski sesekali suaranya meninggi, ia tampak rileks. Berikut petikannya. Pada 14 Mei 1998, ada informasi Anda menyiapkan pasukan secara khusus. Apa tujuannya? Prabowo sudah siap dengan pasukannya? Untuk apa, menyiapkan pasukan untuk apa? Merebut kekuasaan? Kenapa saya tidak melakukan? Anda tahu, sebagai Panglima Kostrad, saya punya 34 batalion. Katakanlah saat itu saya punya dukungan 10 batalion dari Kopassus, itu sudah 44 batalion. Tambah lagi belasan batalion dari…
Keywords: Prabowo, Prabowo Subianto, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.