Setelah Jamsostek Tersandung Bumi
Edisi: 42/30 / Tanggal : 2001-12-23 / Halaman : 118 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M. , Cahyani, Dewi Rina , Anom, Andari Karina
JAMSOSTEK sudah pasti bukan penderma. Namanya saja Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Dua puluh juta buruh tentu tak ingin duit mereka yang dipercayakan kepada lembaga itu dikelola secara serampangan. Namun, yang dilakukan Jamsostek ternyata tak ubahnya seorang penderma.
Dengan dana triliunan rupiah berada di kantongnya, perusahaan asuransi tenaga kerja pelat merah itu menyebar uang di mana-mana. Perusahaan ini memiliki saham di hampir semua perusahaan di Indonesia. Bahkan, saking murah hatinya, saham-saham atau portofolio yang tidak menguntungkan pun disabet. Akibatnya, perusahaan dengan aset lebih dari Rp 14 triliun ini tak pernah mencatat kinerja yang mengesankan. Sebenarnya ini bukan cerita baru Jamsostek, terutama ketika dulu masih bernama PT Astek.
Repotnya, sampai kini pola-pola investasi yang dilakukan Jamsostek tampaknya belum banyak berubah. Pa-ling tidak, itu bisa dilihat ketika Jamsostek membeli saham Bumi Resources pada Oktober tahun lalu. Perusahaan yang dipimpin Achmad Djunaedi ini membeli 889 juta lembar saham Bumi dengan harga Rp 120 miliar atau Rp 135 per lembar, dengan perjanjian Bumi akan membeli kembali (buy back) setelah setahun, atau pada Oktober 2001. "Sebetulnya, ini sama saja dengan Jamsostek memberi pinjaman kepada Bumi," kata sumber TEMPO yang dekat dengan Jamsostek.
Ternyata, perusahaan jasa perhotelan dan perminyakan itu gagal membeli kembali. Sudah begitu, harga saham Bumi terus menukik sampai tinggal Rp 55 per lembar. Inilah salah satu yang disayangkan anggota Komisi V DPR RI, Alvin Lie, dalam rapat dengar pendapat Jamsostek Rabu dua pekan silam.
Padahal, jika tak terikat perjanjian itu, Jamsostek bisa untung besar karena setelah pembelian itu harga saham Bumi sempat menyentuh Rp 170 per lembar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…