Strategi Membangun Citra Perusahaan

Edisi: 39/31 / Tanggal : 2002-12-01 / Halaman : 112 / Rubrik : IT / Penulis : Irawan, Handi D.


Pada tulisan pertama di edisi yang lalu, saya telah membahas mengenai pentingnya membangun citra perusahaan dan keuntungan yang diperoleh bagi perusahaan dengan citra yang baik. Tulisan kedua ini difokuskan pada strategi-strategi untuk membangun citra.

SETELAH bom meledak di Legian 12 Oktober silam, citra Bali sontak berubah. Bali, yang sebelumnya dikenal sebagai pulau yang damai dan jauh dari kekerasan, tiba-tiba menjadi sorotan dunia. Pulau yang dirindukan para turis itu berubah menjadi pulau yang namanya tertulis dalam travel warning yang dikeluarkan beberapa negara.

Syukurlah, banyak pihak yang risau dengan citra Bali. Sebuah konser yang mendatangkan banyak artis top digelar. McDonald's pun, melalui tayangan iklannya, ikut berpartisipasi mengembalikan citra Pulau Bali. Memang, dalam jangka pendek, inilah yang maksimal dapat dilakukan untuk membantu pemulihan citra Pulau Bali. Publikasi dan komunikasi di media massa adalah jalur cepat untuk memulihkan citra.

Bali menjadi terkenal di seluruh dunia pun karena komunikasi. Hanya, komunikasinya banyak mengandalkan publikasi dari orang-orang yang membuat catatan mengenai keindahan Bali serta yang menyebarkan pesona Bali dari mulut ke mulut. Diperlukan waktu sekitar 50 tahun untuk membuat Bali memiliki citra yang sangat baik-paling tidak jauh lebih baik dari citra negara Indonesia. Untuk memulihkan citra Bali, tentunya tidak sama caranya dengan bagaimana citra Bali mulai dibangun. Komunikasi dari mulut ke mulut tentunya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Komunikasi adalah alat pertama untuk membangun citra. Karena ampuhnya faktor komunikasi ini, perusahaan-perusahaan kelas dunia tidak ragu-ragu mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk aktivitas komunikasi, baik dalam bentuk iklan maupun publikasi lainnya. Sebuah studi dengan skala besar di Amerika menunjukkan, perusahaan yang melakukan iklan untuk membangun citra perusahaannya rata-rata memiliki harga saham sekitar 2 persen lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak atau jarang melakukan iklan korporasi.

Pada tahun 2002 ini, General Electric menduduki peringkat pertama dalam urutan The Most Admired Companies, berdasarkan survei yang dilakukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Surga di Teluk Cendrawasih
2007-11-04

Surga di teluk cendrawasih

I
Indragiri Hulu Menjawab Tantangan
2007-11-04

Indragiri hulu menjawab tantangan

P
Potensi Sumber Daya Alam Kami Melimpah
2007-11-04

Potensi sumber daya alam kami melimpah