Datanglah Paus, Kau Kutikam

Edisi: 38/31 / Tanggal : 2002-11-24 / Halaman : 67 / Rubrik : SEL / Penulis : Wicaksono, Suryalibrata, Rian ,


Buktinya? Sejak Mei sampai September, puluhan paus selalu merangsek mendekati pantai. Orang-orang Lamalera segera mengepungnya dengan sejumlah perahu, lalu menikamnya dengan mata tombak bertali. Terkadang buruan bisa dilumpuhkan, tapi kerap malah mengamuk dan menyeret para nelayan bahkan sampai ke perairan Australia.

Aktivis lingkungan memaafkan pembantaian ini karena orang Lamalera cuma memburu paus sekadarnya. Bagi mereka, menikam paus sudah menjadi tradisi sekaligus seni.

BALEO..., baleo..., baleo...!" Teriakan tanda berkumpul ini meletus pada suatu siang di tepi perairan Sawu, Nusa Tenggara Timur. Orang-orang yang hilir-mudik di pantai menoleh serempak ke tengah lautan. Anak-anak yang bermain berlarian di atas pasir basah pun terpaku sejenak. Di lautan nan biru, tampak semburan air ke udara, pertanda kawanan ikan paus telah datang.

Seruan itu dipekikkan terus, sambung-menyambung hingga bergema di kampung masyarakat Lamalera di Pulau Lembata. Hampir semua kaum laki-laki segera menghentikan segala kesibukannya. Mereka buru-buru menuju "pledang", perahu pemburu paus, yang diparkir di pantai. Dan lihatlah, dengan sigap sekitar 12 lelaki tampak mendorong pledang ke laut. Tanpa menunggu rombongan lain yang masih mempersiapkan diri, mereka meluncur ke tengah sambil mengembangkan layar. Perburuan pun dimulai.

Tak lama kemudian, satu, dua, dan akhirnya tiga pledang lain menyusul. Sasarannya sama, menuju semburan ikan paus. Setelah dekat dengan lokasi mamalia laut itu, mereka menggulung layar. Kayuhan dayung pun dihentikan. Suasana menjadi hening. Mereka membiarkan pledang masing-masing bergoyang-goyang dipermainkan ombak. Mata lama fa, sang juru tikam, pada tiap perahu tampak awas.

Sekitar tiga jam mereka menunggu dalam buaian ombak. Sia-sia saja. Ikan paus yang sudah telanjur menyelam itu tak juga kunjung muncul. Akhirnya nakhoda keempat perahu memutuskan pulang lagi ke pantai. Arus air laut saat itu mulai deras, tidak mungkin paus akan muncul. "Ikan paus hanya mau timbul saat air tenang," ujar Stevanus Fotu Bataona, 34 tahun, salah seorang pemburu.

Begitulah cara orang Lamalera berburu paus. Kegiatan ini dilakukan setiap saat ketika ada tanda-tanda kawanan mamalia laut itu merangsek ke dekat pantai. Tak ada yang tahu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…