Dari Iwan Fals Hingga Gus Sholah

Edisi: 37/31 / Tanggal : 2002-11-17 / Halaman : 70 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Dewanto, Nugroho


TULISAN tangan pada guntingan formulir pertanyaan yang diedarkan TEMPO itu terbaca dengan jelas. Seorang pengirim bernama Jimi Piter, yang beralamat di sebuah kampus di Bandung, tak ragu memilih penyanyi Iwan Fals sebagai pahlawannya. Alasannya? "Dia penyanyi yang berani mengatakan kritik kepada yang berkuasa."

Lain halnya Sri Yunaidah, seorang pengajar di Universitas Sriwijaya, Palembang. Dia memilih Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan alasan sederhana: "Dia tidak seperti raja-raja tempo dulu, yang suka selir banyak."

Ada banyak alasan orang memilih tokoh idola dan pahlawannya. Setengah abad setelah pertempuran 10 November di Surabaya, orang tak lagi hanya melihat pahlawan sebagai "mereka yang rela mati dalam pertempuran".

Keanekaragaman tokoh, serta alasan pemilihan, tampak benar dari tanggapan yang dikirim para responden ke redaksi kami. Redaksi menerima sekitar 250 lembar formulir, yang diedarkan melalui Koran Tempo Juli lalu, dan menerima 100-an surat elektronik melalui fasilitas layanan interaktif dari situs berita Tempo Interaktif.

Selain Iwan dan Sultan, masih ada empat tokoh lagi yang menurut para pembaca pantas mewakili semangat "Indonesia Belum Menyerah".

SHOLAHUDDIN WAHID

Inilah tokoh nomor satu pilihan pembaca. Hampir sepertiga dari surat elektronik dan lembar formulir yang masuk memilih Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini sebagai kandidat tokoh "Indonesia Belum Menyerah".

Warga nahdliyin mengenal Gus Sholah—demikian panggilan akrabnya—sebagai salah satu elite organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dia adalah putra ketiga Kiai Haji Hasyim Wahid—cucu pendiri organisasi itu. Namun, dengan posisinya yang istimewa itu ia tak lantas membela dengan kacamata kuda setiap langkah dan kebijakan NU. Dia juga dikenal kritis terhadap mantan presiden Abdurrahman Wahid, yang notabene kakak kandungnya sendiri. Barangkali…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…