Dulu Harimau, Kini Beruang Madu
Edisi: 37/31 / Tanggal : 2002-11-17 / Halaman : 142 / Rubrik : LIN / Penulis : Hidayat, Agus , Daya, Harry ,
BERUANG hitam mungil setinggi setengah meter itu terduduk lesu. Bubur cair yang disodorkan dalam piring kaleng diliriknya malas. Ia termangu. Sebuah kerangkeng besi telah memasung keceriaan dan kebebasan hidupnya. Di tangan Mahyar, seorang pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, beruang madu (Helarctos malayanus) ini malah ditawarkan seharga Rp 1,7 juta. Dan ini harga beruang madu yang masih bayi.
Kelak, setelah hewan itu sedikit lebih besar, harganya mencapai dua juta hingga tiga juta rupiah. Meski tak dipajang terang-terangan, pembeli bisa mendapat beruang yang terancam punah itu dengan mudah.
Menurut Rosek Nursahid, direktur eksekutif lembaga nirlaba Konservasi Satwa Bagi Kehidupan (KSBK), perdagangan satwa yang dilindungi undang-undang ini cukup mengkhawatirkan. Sewindu lalu jumlahnya masih sekitar 10 ribu hingga 15 ribu ekor. Kini, seiring dengan makin tipisnya hutan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…