Perdagangan Bebas Asean-cina: Sebuah Impian?

Edisi: 40/30 / Tanggal : 2001-12-09 / Halaman : 106 / Rubrik : KL / Penulis : Suryadinata, Leo ,


Leo Suryadinata*)
*) Guru besar Department of Political Science National University of Singapore

DALAM Konferensi Puncak ASEAN ke-7 awal November lalu di Brunei, gagasan tentang Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Cina diterima oleh 10 anggota ASEAN. Gagasan ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 10 tahun. Soal ini pernah dibicarakan Perdana Menteri RRC Zhu Rongji tahun lalu, tapi saat itu belum ada kesepakatan.

Keadaan internasional saat ini sudah berubah. Amerika Serikat mengalami serangan teroris pada 11 September lalu dan ekonomi AS yang sudah mulai lamban menjadi semakin lesu. Keadaan Asia Tenggara, yang memang sudah mengalami krisis ekonomi sejak 1997, bertambah parah. Hanya ekonomi RRC yang masih menguat dan mencatat pertumbuhan yang pesat dan positif. RRC, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2008, juga akan segera menjadi anggota World Trade Organization (WTO). Semua ini mendorong RRC memainkan peran ekonomi yang lebih aktif di pentas internasional, terutama di kawasan Asia. Barang-barang Naga Merah ini sudah membanjiri Asia Tenggara. Juga alat mesin serta elektroniknya, yang murah dan cukup baik kualitasnya, yang telah menyaingi produk Jepang, yang baik tapi mahal.

Negara-negara ASEAN…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…