Bumi Persemaian Radikalisme
Edisi: 40/30 / Tanggal : 2001-12-09 / Halaman : 155 / Rubrik : LN / Penulis : Setiyardi , ,
TAK putus dirundung malang, itulah nasib umat Islam di Filipina Selatan. Sejak awal kemerdekaan, tahun 1946, sejarah kaum minoritas Islam di "negeri Katolik" itu adalah kisah perang dan kematian.
Perang sempat berhenti begitu empat provinsi dijadikan daerah otonomi Islam pada 1996 dan Misuari, Ketua Gerakan Pembebasan Moro (MNLF), dinobatkan menjadi gubernurnya. Tapi, dua pekan lalu, konflik bersenjata kembali muncul begitu Misuari melakukan perlawanan baru, meski perlawanan tak didukung oleh semua faksi Islam, dan Misuari tertangkap sudah di Malaysia (lihat rubrik Luar Negeri, TEMPO 26 November-2 Desember).
Kondisi itu menjadikan kawasan Filipina Selatan, yang dihuni lima juta muslim (sekitar 7 persen penduduk Filipina), lahan subur tumbuhnya radikalisme yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…