Ke Gunung Gebyok Dikejar

Edisi: 36/31 / Tanggal : 2002-11-10 / Halaman : 84 / Rubrik : GH / Penulis : Prabandari, Purwani D. , Endah W.S, Rosyid, Imron


DI antara rumah-rumah petak di kawasan Kampung Makasar, Jakarta, rumah pelawak Leysus Winarso terasa seperti museum. Memasuki halaman rumah itu, gerbang kayu jati tua menyambut sang tamu. Ukiran khas Jawa menghiasi pintu rumah. Dan setelah melangkah ke dalam, mata akan langsung tertuju ke beberapa penyekat ruang yang hanya lazim dilihat di rumah-rumah Jawa tempo dulu.

Orang Jawa menyebut penyekat itu gebyok. Di ruang dalam rumah Leysus, gebyok hijau selebar empat meter membatasi ruang tengah dengan kamar tidur. Adapun gebyok berukiran khas Madura berwarna natural, dengan ukuran lebih besar, menjadi dinding rumah bagian samping.

Leysus tidak sendirian mencintai elemen interior kuno seperti itu. Di kawasan Kali Malang, Jakarta Timur, mebel dari kayu jati memenuhi pendapa rumah aktor Roy Marten. Sebuah gebyok membatasi ruang depan dengan ruang keluarga. Dan di ruang keluarga itu berdiri gebyok lain berwarna merah asal Madura, tak jauh dari sebuah ranjang kuno yang menurut Roy berumur sama tuanya dengan Kerajaan Sriwijaya.

Roy mengaku masih mempunyai gebyok kuno lain yang dia simpan di kampung asalnya, Salatiga, Jawa Tengah. Dia bermaksud menaruh gebyok itu di rumah sebelah yang sedang dia bangun.

Mengoleksi dan memasang gebyok kuno memang sekarang sedang menjadi mode di kalangan orang-orang kota…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…