Menelisik Dalang Di Balik Aksi Ujang

Edisi: 39/30 / Tanggal : 2001-12-02 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : S., Gendur , Kuswardono, Arif , Budiyarso, Edy


INILAH Ramadan kelabu bagi Ujang Haris. Tak ada tawa riang seusai salat tarawih seperti biasanya. Makan sahur dan berbuka puasa cukup dengan lauk seadanya. Ia kini mendekam di ruang tahanan Polda Metro Jaya. Kasusnya cukup berat. Ia jadi tersangka peledakan bom di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Petra, di kawasan Tanjungpriok, Jakarta Utara, 9 November silam. "Saya hanya separuh menyesal," kata pemuda berusia 17 tahun ini saat dijenguk TEMPO Kamis pekan lalu.

Ujang sepertinya tak menyadari bahwa ulahnya itu membuat cemas sebagian warga Ibu Kota. Kendati tak sampai merenggut nyawa, toh ledakan di Gereja Petra itu serasa menebarkan hawa panas sampai sekarang. Aksi ini bisa memancing pertikaian antarumat beragama. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sofjan Jacoeb, menyebut kejadian itu merupakan upaya terencana "Untuk mengusung konflik antara kelompok Islam dan Kristen di Maluku ke Jakarta."

Masih belum jelas betul siapa biangnya. Cuma, sudah ada tudingan. Kali ini bukan polisi yang melempar, tapi Al Chaidar, 32 tahun, juru bicara Darul Islam, sebuah organisasi Islam radikal. Menurut penulis sejumlah buku tentang Darul Islam ini, aksi gawat itu didalangi oleh tiga faksi garis keras di tubuh gerakan yang bertujuan "membentuk negara Islam di Indonesia" ini. Mereka jugalah, kata Al Chaidar, yang melempar granat di Australian International School di Jakarta Selatan, tiga hari sebelum peledakan Gereja Petra.

Kesimpulan mantan aktivis UI itu tegas: dua kejadian tadi berkaitan. Bukan mustahil bersinggungan dengan pelbagai ledakan bom…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?