Preman Internasional Dalam Propaganda

Edisi: 14/32 / Tanggal : 2003-06-08 / Halaman : 50 / Rubrik : KL / Penulis : Heryanto, Ariel , ,


PARA tersangka kasus bom Bali mulai diadili. Tapi dalam media "Barat" mereka telah divonis bersalah dan disebut "teroris". Kekuasaan imperium kapitalisme global abad ke-21 yang berpuncak di Washington, berporos ke London dan sejumlah kota lain—termasuk Canberra—sangat berkepentingan akan hasil pengadilan ini. Di situ akan ikut divonis: apakah propaganda mereka tentang "jaringan terorisme" di Asia Tenggara ada isinya atau cuma isapan jempol.

Soalnya, Amerika Serikat (AS) telah menangkap dan menginterogasi ribuan orang untuk memburu bukti dan tersangka kasus 11 September 2001—tanpa hasil berarti. Mereka juga gagal menemukan senjata pemusnah massal Irak, alasan utama penghancuran negeri itu.

Serbuan AS ke Irak telah diramalkan Perry Anderson sebelum penyerbuan dimulai (New Left Review, 17/2002: 5-30). Penting disimak uraian Anderson usai penyerbuan. Kekerasan ke Irak, menurut dia, merupakan strategi sementara untuk menciptakan kondisi penaklukan berjangka panjang lewat propaganda, diplomasi, dan ideologi. Penghancuran Irak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…