Sembilan Dengan Gitar
Edisi: 14/32 / Tanggal : 2003-06-08 / Halaman : 100 / Rubrik : MS / Penulis : Setiadi, Purwanto , ,
SESUDAH dengan telak menundukkan serangkaian not bertempo cepat, Heru D. Priyono menggelincirkan jari kirinya di atas dawai dan menghentikannya tepat di sebuah not tunggal hampir di ujung bawah papan nada. Gitaris kelahiran Jakarta yang pernah belajar pada maestro Carl Tangjong ini lalu menutup Tango en Skai karya komposer Prancis, Roland Dyens, nomor terakhir repertoarnya, dengan sebuah pukulan empat jari kanan secara beruntun dan cepat (rasguedo), yang bunyinya seketika ditahan. Penonton meledak, sebagian bertepuk tangan, sebagian memekik.
Di gedung pusat kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, Jakarta Selatan, Rabu malam pekan lalu itu Heru bermain rapi dan atraktif. Ia tampil setelah dua gitaris yang lebih senior, Rusdi Syarif dan Benny M. Tanto, berturut-turut mendahuluinya. Bersama enam gitaris lainnya, mereka…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…