Ongkos Mereparasi Pohon Duit Eka Tjipta

Edisi: 39/30 / Tanggal : 2001-12-02 / Halaman : 116 / Rubrik : EB / Penulis : Riyanto, Agus S. , Fibri, Rommy ,


MAKIN mendekati ujung tahun, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) makin sibuk saja. Beberapa bank pasiennya bukannya membaik, tapi malah harus masuk kamar gawat darurat. Akhirnya pekan lalu BPPN mengumumkan rencananya me-lebur lima bank yang kondisinya gawat. Mereka adalah Bank Bali, Universal, Patriot, Prima Ekspres, dan Artha Media. Namun, Bank Internasional Indonesia (BII), yang kondisinya juga megap-megap, tetap dibiarkan mengibarkan benderanya. Malah pemerintah memberi pupuk untuk bank yang selama ini jadi pohon duit Eka Tjipta Widjaya itu.

Untuk BII yang semula dimiliki Eka Tjipta itu—kini Eka hanya punya 17 persen tetapi punya opsi untuk memilikinya kembali—pemerintah menginjeksikan sejumlah dana. Tak kurang dari Rp 1,2 triliun digelontorkan untuk tagihan antarbank BII plus deferred tax (utang pajak yang ditangguhkan) sebesar Rp 800 miliar. Semua itu diberikan agar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…