Merger Bukan Solusi Final
Edisi: 39/30 / Tanggal : 2001-12-02 / Halaman : 116 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Cahyani, Dewi Rina ,
PERKAWINAN memang tak selalu bisa menyelesaikan persoalan yang sudah ada sebelum pernikahan terjadi. Begitu pula agaknya yang terjadi dalam perkawinan lima bank di pengujung tahun yang mulai basah disiram hujan ini. Pemerintah memutuskan menggabungkan lima bank yang berada di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN): Bank Bali, Bank Universal, Bank Prima Ekspres, Bank Patriot, dan Bank Artha Media. Bila melihat waktunya, tak bisa dimungkiri perkawinan itu memang merupakan langkah penyelamatan agar bank-bank itu tak ditutup. Namun, setelah itu bank hasil merger kemungkinan masih harus mendapat uluran tangan lagi agar betul-betul sehat.
Sebagaimana diketahui, BI telah menetapkan tenggat: akhir tahun ini bank-bank harus memiliki CAR (capital adequacy ratio/kecukupan modal dibanding aset tertimbang) minimum 8 persen, dan NPL (non performing loan/kredit macet) maksimum 5 persen. Bila tidak mampu, tak ada ampun, mereka harus gulung tikar.
Padahal, sampai Juni lalu keuangan kelima bank itu masih kedodoran. CAR dan NPL mereka masih jauh di bawah ketentuan bank sentral. Praktis hanya Bank Bali yang agak lumayan,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…