'gijzeling' Untuk Konglomerat, Mengapa Tidak?

Edisi: 38/30 / Tanggal : 2001-11-25 / Halaman : 19 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


AWAL November ini, empat pengusaha kakap harus kembali mencicil utangnya—yang pernah direstrukturisasi—kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Peristiwa ini penting karena sikap para debitor itu akan menentukan nasib Bahana kelak kemudian hari. Arifin Panigoro, Prajogo Pangestu, M.S. Hidayat, dan Peter Sondakh adalah empat dari lima debitor yang harus memenuhi kewajibannya tanpa menunda-nunda lagi. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang investasi, kinerja Bahana sangat tidak menjanjikan, antara lain karena diganduli kredit macet US$ 398 juta (Rp 4 triliun)—termasuk ke dalamnya utang Arifin, Prajogo, M.S. Hidayat, dan Peter Sondakh.

Kasus kredit macet Arifin dan Prajogo bukanlah yang pertama dalam kagalauan penyaluran kredit…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.