Perjalanan Meninggalkan Masa Lalu
Edisi: 28/22 / Tanggal : 1992-09-12 / Halaman : 51 / Rubrik : SEL / Penulis : BSU
Wartawan The Guardian Weekly, Edward Vulliamy, mengikuti perjalanan
pengungsian orang muslim Bosnia dari kampung halamannya ke tempat pengungsian
yang masih dikuasai tentara Bosnia. Berikut cuplikan laporannya:
; TIBA-tiba saja di tengah hari bolong, penduduk di kampung-kampung Sanski Most
harus mengucapkan selamat tinggal pada rumah mereka. Tanah itu bukan lagi
milik bangsa muslim, kata orang-orang Serbia yang datang itu. Tapi ke mana
mereka harus pergi? Polisi Serbia yang memerintahkan mereka pergi hanya
menunjuk ke Travnik, sebuah kota yang masih dikuasai Bosnia.
; Siapa saja tak mungkin berkemas sempurna, dan memang dilarang membawa barang
berharga. Ada yang mencoba mengendarai mobilnya; namun di bawah todongan
senjata, kendaraan itu segera berpindah tangan ke tentara Serbia.
; Ketika matahari turun, orang-orang terusir ini telah membentuk sebuah ular
panjang terdiri dari sekitar 1.600 kepala. Tak semuanya berjalan normal.
Seorang lelaki tua menggelendot di lengan putrinya; si pincang tertatih dengan
tongkatnya; dua orang cacat menggelinding di kursi rodanya; ibu-ibu yang
kehabisan tangan karena menggendong bayi dan buntalan. Semua hanya menurut
ketika diperintahkan untuk melewati bukit-bukit medan pertempuran, yang akan
membawa mereka ke tempat yang aman dalam wilayah tentara Bosnia.
; Ular itu merayap dengan diam. Dan buat apa bicara di tengah-tengah bukit itu,
kalau dentuman meriam dan desing peluru menelan semua bisikan. Seorang wanita
bungkuk setiap kali mengangkat tangannya ke wajahnya, seolah hendak melindungi
wajah itu dari serangan mortir. Beberapa wanita tak tahan membendung air mata.
Yang pasrah terus mengomat-ngamitkan doa. Tapi yang umum adalah wajah yang
ragu, tatapan seorang yang terpaksa meninggalkan masa lalu dan cemas melihat
ke depan.
; Mereka yang tak sempat memakai sepatu, dan ini tak sedikit, merasakan lengket
di telapak kakinya. Sepanjang jalan darah segar dan serpihan tubuh manusia tak
terhindarkan. Tapi inilah jalan yang relatif aman. Jalan yang lain ditebari
batu cadas, yang di tepinya bertebaran ranjau.
; Makin mendekati tujuan, sekitar 17 kilometer lagi, adalah perjalanan paling
mendebarkan. Musik perang makin gemuruh. Beruntunglah, daerah itu bukan lalu
lintas peluru dua arah. Tembakan pihak Kroasia dan muslim Bosnia tak lewat di
atas ular besar yang merayap ini. Mungkin karena para pengungsi ini
melambaikan kaus putih sebagai bendera. Tapi tembakan pihak Serbia seperti tak
mau tahu bendera putih itu.
; Sampai lewat tengah malam tak seorang pun tahu, di mana mereka berada. Dan
kecuali omongan si bangsat Serbia yang mengantarkan, lebih tepat mengawal,
barisan ini sampai di perbatasan, tak terdengar orag bicara. Dialah yang
menjamin barisan ini akan sampai di tanah tak bertuan, dan katanya:…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…