Optimisme Atau Utopianisme?

Edisi: 38/30 / Tanggal : 2001-11-25 / Halaman : 92 / Rubrik : SR / Penulis : Wiyanto, Hendro , ,


SUDAH ribuan perupa diam-diam mencantumkan kompetisi Philip Morris Indonesian Art Awards (PMIAA)diselenggarakan tiap tahun sejak 1994dalam agenda rutinnya. Tahun ini, 1.094 perupa yang berusia 21-37 tahun menyerahkan karyanya ke panitia PMIAA di Jakarta, dan 84 buah karya finalis dipamerkan di Galeri Nasional di Jakarta, 5-12 November 2001. Sebuah tradisi seni rupa, bukan lagi tradisi kompetisi, sudah ikut terbentuk?

Mereka yang percaya bahwa "tradisi seni rupa" PMIAA telah muncul dan memperdalam tradisi kompetisi bersandar setidaknya pada dua hal, perkembangan kualitas karya perupa serta kemungkinan menjorokkan kecenderungan tertentu untuk memunculkan arus baru dalam penciptaan. Di seberang itu, tampillah suara kritikus: tidakkah di dalam tradisi kompetisi telah terjadi semacam involusi, kecenderungan bahwa karya pemenang kompetisi menjadi panutan? Apakah mungkin menjorokkan nilai "positif" tertentu karena para juri yang selalu baru?

Kritik terhadap "tradisi seni rupa" dalam kompetisi PMIAA antara lain terdorong oleh mencoloknya kecenderungan berbagai karya bertema sosial-politikarus kontemporer dari tahun ke tahunseakan telah terjadi "kiamat" dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Jim Supangkat, ketua juri kompetisi tahun ini, mengutip suara kritikus mengenai bobot karya demikian, yakni, "Mencocok-cocokkan karya yang disertakan mengikuti kompetisi dengan berbagai slogan, demi kemenangan. Masalah sosial yang muncul terasa tidak mencerminkan masalah sosial yang sesungguhnya."

Apakah seni…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…