Berebut Air Bersih Di Bandung

Edisi: 15/32 / Tanggal : 2003-06-15 / Halaman : 108 / Rubrik : LIN / Penulis : Hidayat, Agus, Gunawan Bobby, Srihartini , Rinny


SELIANG sumur berdiameter satu meter menganga di belakang rumah Doy Mulyadi, warga Permata Hijau, Rancaekek, Kabupaten Bandung. Tapi bukan air yang memenuhi sumur sedalam 12 meter ini, melainkan aneka jenis sampah, lalat, dan nyamuk yang bersarang nyaman. Alih fungsi sumur menjadi tempat sampah ini, menurut Mulyadi, dilakukan karena keadaan sumur yang kering-kerontang.

Kalaupun keluar air, warnanya kekuningan dan jumlahnya tak berarti, yang kalau ditimba akan menguarkan bau menyengat. Merasa sumurnya kurang dalam, Mulyadi menggalinya lagi. Hasilnya, air yang bisa ditimba tetap secuil. Ia pun mencoba peruntungan lain, menimba dengan pompa jet berkekuatan 125 watt, tapi tanpa hasil juga. Ia akhirnya pasrah: "Kepalang puyeng, saya jadikan saja tempat sampah." Buat memenuhi kebutuhan air minum dan memasak, terpaksalah ia membeli bergalon-galon air tiap hari. Buat mandi dan mencuci, ia nebeng ke sumur tetangga yang masih berair.

Persoalan serupa itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…