Celah Di Galeri Kebon Sirih
Edisi: 15/32 / Tanggal : 2003-06-15 / Halaman : 132 / Rubrik : EB / Penulis : Setiawan, Iwan, Hadiwinata, Thomas,
LUKISAN seorang lelaki Nias melompati labirin angka langsung menyergap mata begitu kita memasuki bangunan megah itu. Di sebelah kanannya, terpampang gambar seorang perempuan Jawa yang menari gemulai dengan latar belakang lembaran duit kuno. Keduanya adalah karya pelukis kenamaan Dede Eri Supria berjudul Sejarah Mata Uang Indonesia I dan II. Di tembok barat, sepasang lukisan Teguh Ostenrik ikut menghidupkan ruangan bercat kelabu itu.
Masih belum cukup, di pintu masuk sepasang Osa-Osa, arca batu Nias kuno berbentuk anjing, berjaga dengan gagahnya. Di dekatnya berjejer pundi-pundi Batak. Sedangkan di pojok utara ruangan, sepasang totem kayu Kalimantan mengawasi setiap orang yang berlalu-lalang di hadapannya.
Jangan salah kira, gedung itu bukan museum, bukan pula galeri seni. Berbagai lukisan dan artefak itu dipajang di kantor Bank Indonesia, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta. Sejak tahun lalu, bank sentral memang gencar mengoleksi benda seni. Menurut Astari Rasjid, pelukis kondang yang kini menjadi konsultan seni BI, hingga saat ini bank sentral telah mengoleksi sekitar 200 lukisan hasil karya berbagai pelukis top Indonesia. Dari jajaran pelukis muda, ada karya Arin Dwi Putranto. Dari angkatan yang lebih senior ada lukisan Agus Suwage dan Ugo Untoro.
Astari bercerita, pada awal tahun 2003, berkat dukungan Miranda Goeltomâketika itu masih menjabat Deputi Gubernur BIâia berhasil…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…