Dendam Silet Nyonya Aminah
Edisi: 28/22 / Tanggal : 1992-09-12 / Halaman : 85 / Rubrik : KRI / Penulis : HPS
DENGAN suka ria Veriyanti pulang ke rumah seusai kerja, Senin
sore pekan lalu. Gadis manis berambut panjang yang berusia 19
tahun itu baru mengantongi gaji bulanannya sebagai sekretaris
di pabrik sepatu Kyoto, Bogor. Tapi sesaat kemudian, Veriyanti,
alias Weri, menghentikan langkahnya pada jarak sekitar 50 meter
dari rumahnya di Kampung Batakal, Batutulis, Bogor.
; Weri melihat teman sekampungnya, Sri Damayanti, alias Cicih, dan
ibunya, Nyonya Aminah, alias Meri, duduk di gardu ronda. Ibu dan
anak itu menunggu kedatangan Weri, yang beberapa hari sebelumnya
ribut dengan Cicih. Sekejap saja Weri sudah terlibat perang
mulut dengan Meri dan anaknya yang berusia 17 tahun itu. Mereka
saling…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…