Momok Gurita Dalam Bayangan

Edisi: 36/30 / Tanggal : 2001-11-11 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , ,


BERITA itu datang dari Sierra Leone, sebuah negara jauh di Afrika sana. Intel Amerika dan sejumlah negara Eropa menemukan bahwa dalam tiga tahun terakhir, Usamah bin Ladin—tokoh yang diduga AS mendalangi aksi pengeboman Gedung World Trade Center di New York 11 September lalu—aktif dalam perdagangan gelap berlian. Seperti diungkap sejumlah media Amerika Jumat lalu, di negeri yang memiliki tambang intan terbesar di dunia itu Bin Ladin bekerja sama dengan Revolutionary United Front (RUF), sebuah gerakan bersenjata di sana.

Nilai penjualan intan itu tidak terlalu jelas. Tapi diperkirakan Bin Ladin mendapat 10 persen dari nilai penjualan RUF yang pada 1999 senilai US$ 75 juta (setara dengan Rp 7,5 triliun pada kurs Rp 10.000). Sejak Juli lalu Bin Ladin mencegah intan-intannya ditukar dengan uang tunai. Ini dia lakukan untuk mengantisipasi pembekuan rekening Al-Qaidah oleh pemerintah AS sebagai akibat tragedi 11 September. ”Permata tak bisa membunyikan alarm bandara, tak bisa diendus anjing pelacak, mudah disembunyikan dan amat gampang ditukar dengan uang tunai,” kata seorang intel AS.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?