Mencari Terobosan, Mendapatkan Ajang Diskusi
Edisi: 36/30 / Tanggal : 2001-11-11 / Halaman : 126 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M. , Cahyani, Dewi Rina ,
KETIKA Presiden Megawati dengan prihatin mengaku belum banyak berita baik yang bisa disampaikannya ke hadapan sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Kamis lalu, beberapa pengamat telah lebih dulu mendengung-dengungkan perlunya ada terobosan. Tak ada berita baik, oke. Tapi terobosan perlu. Lalu, tatkala Dorodjatun Kuntjoro-Jakti hanya satu jam dapat menghadiri acara rembuk nasional, Rabu silam, tak sedikit yang kecewa. Penyebabnya lebih karena fakta yang ada menunjukkan betapa suram masa depan perekonomian Indonesia, sedangkan tanda-tanda terbitnya "fajar pemulihan" tak juga menyembul di tengah kesuraman itu.
"Kambing hitam" pun dicari-cari, dari serangan terhadap World Trade Center, kelesuan ekonomi di negara tujuan ekspor, serangan Amerika ke Afganistan, sampai ketidakbecusan tim ekonomi Kabinet Gotong Royong, yang dulu sempat merebut simpati pasar. Mungkin karena situasi dan kondisi yang sangat tidak kondusif itu juga, Dorodjatun mencetuskan gagasan rembuk nasional. Hanya, acara yang dihadiri perwakilan lembaga keuangan internasional, lembaga penelitian lokal, sejumlah pengusaha, pejabat pemerintah dan Bank Indonesia itu akhirnya tidak berhasil menyusun semacam action plan.
Acara yang sedianya membahas tiga tema dalam tiga sesi itu akhirnya bermuara pada diskusi dengan berbagai tema. Perubahan acara terjadi di saat Dorodjatun meninggalkan Ruang Serba Guna di Departemen Keuangan, tempat rembuk nasional diselenggarakan. Rembuk yang disiapkan Dorodjatun jauh sebelum sidang APEC (Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) di Shanghai itu juga gagal menghadirkan pejabat-pejabat tinggi bidang ekonomi. Menteri Keuangan Boediono tak terlihat, begitu pula Menteri Perindustrian dan Per-dagangan Rini M. Soewandi, yang menghadiri KTT Ekonomi Asia Timur World Economic Forum di Hong Kong. Ketua Bappenas Kwik Kian Gie pun tak hadir.
Akhirnya, acara dipimpin Komara Djaja, Deputi Menteri Perekonomian Bidang Makro-Ekonomi, Keuangan, dan Restrukturisasi Perbankan. Di antara para ekonom, tampak M.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…