Ketika 'sweeping' Menghantam Ekspor
Edisi: 35/30 / Tanggal : 2001-11-04 / Halaman : 124 / Rubrik : EB / Penulis : Setiawan, Iwan , Hasan, Rofiqi , K., Alit
WAJAH I Gde Kompyang Santa, 65 tahun, terlihat kuyu. Ia hanya duduk dan sesekali ngobrol dengan pelayan atau merapikan kerajinan di etalase. Aktivitasnya jauh berkurang karena tak ada pembeli yang datang ke tokonya, Sandhi Arta Silver, yang terletak di Bakung, Buleleng, Bali.
Kompyang tak yakin betul apakah perdagangan yang sepi merupakan dampak dari serangan teroris terhadap gedung World Trade Center (WTC) New York dan Pentagon di AS. Tetapi memang, sejak September lalu, order menurun 20-30 persen. Biasanya dalam sebulan Kompyang bisa mengantongi laba Rp 12 juta-15 juta, kini ia hanya meraup Rp 9 juta. Kompyang berujar, "Apakah pengaruhnya langsung atau tidak, yang jelas sejak tragedi WTC itu order pemesanan turun hingga 30 persen."
Toko-toko suvenir di seluruh Bali memang sedang dilanda "wabah" sepi. Situasi itu terasa sangat mencekam di beberapa tempat seperti Celuk, Gianyar, atau Ubud. Menurut Nyoman Mudita, pemilik Mudita Silver and Jewelry di Celuk, nasibnya tak lebih baik dari Kompyang dan kerugiannya sudah di atas Rp 100 juta. Jumlah turis asing yang datang kian sedikit, dan ini menjadi pukulan berat bagi 120-an pengusaha perak di Celuk. Menurut Mudita, yang juga Wakil Ketua Asosiasi Perak Bali, jika kondisi ini terus berlanjut hingga tahun depan, sulit dihindari terjadinya PHK massal atas sekitar 3.000 pekerja di industri perak. Alasannya kurang order dari AS dan Eropa, yang selama ini menyerap 60 persen ekspor kerajinan perak Bali.
Untuk mengantisipasi PHK massal itu, Mudita beserta pengusaha perak di Celuk berusaha membuka pasar baru di Asia. Soalnya, ia tak mungkin mengandalkan pasar dalam negeri. Daya beli masyarakat masih terlalu rendahmungkin karena tekanan krisis. Tetapi Mudita sadar bahwa menembus pasar negara-negara Asia juga tak mudah. Karena itu, perlu kerja sama antara pengusaha perak dan pemerintah.
Suasana lesu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…