Yang Terbelah Di Perantauan

Edisi: 36/30 / Tanggal : 2001-11-11 / Halaman : 144 / Rubrik : LN / Penulis : Pareanom, Yusi , Anggraeni, Dewi , Supriyono


USIA Shah Wazir sudah 70 tahun. Namun, duduk-duduk santai seperti lazimnya orang seumur dia tidak menjadi pilihannya saat ini. Pekan lalu, ia bergabung dengan sekitar 5.000 orang yang mencoba masuk ke Afganistan lewat Temergarah, perbatasan utara Pakistan, untuk membantu tentara Taliban berperang melawan Amerika Serikat. Menggantungkan satu senapan tua buatan Prancis tahun 1920-an di bahunya, Wazir mengaku siap berjuang demi Taliban. "Umur saya sudah lanjut. Saya merasa beruntung bisa pergi dan menjumpai maut sebagai syuhada," kata pensiunan perwira angkatan darat Pakistan itu.

Serangan Amerika yang membawa korban ratusan warga sipil Afganistan telah menyulut berang banyak orang. Reaksi paling keras datang dari kelompok militan di Pakistan. Ada dua alasan utama yang mendasari reaksi ini. Pertama, seruan sebagian ulama yang menyebut perang melawan AS adalah kewajiban suci. Kedua, pertalian kesukuan yang kental antara warga Pakistan dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…