Merebut Hati Saat Resesi
Edisi: 36/30 / Tanggal : 2001-11-11 / Halaman : 146 / Rubrik : LN / Penulis : Fadjri, Raihul , ,
DI bawah langit biru yang cerah, warga Singapura memilih sebuah masa depan. Hari Sabtu pekan silam, toh masa depan itu sudah diketahui. Meski ada beberapa kendala, warga internasional sudah tahu Goh Chok Tong akan keluar sebagai pemenang.
Kendala pertama adalah resesi ekonomi yang tengah menimpa Singapura. "Apakah dengan resesi ekonomi ini, Singapura yang kita kenal dengan pertumbuhan yang tinggi akan menjadi kenangan?" Itu pertanyaan BBC yang kemudian dikutip kolumnis Asad Latif dalam The Straits Times.
Jawaban ekonom Manu Bhaskaran, "Singapura sangat mampu bertahan." Artinya, "Siapa pun tak perlu menulis obituari Singapura," demikian kesimpulan Asad Latif.
Kendala kedua, setelah berkuasa sejak kemerdekaan Singapura pada 1965, People's Action Party bukannya tak menghadapi berbagai tantangan dari oposisi.
Adalah Chee Soon Juan, Sekjen Partai Demokrasi Singapura (Singapore Democratic Party) yang tengah mendapat ancaman tuntutan. Soalnya Chee begitu nekat menuding Perdana Menteri Goh Chok Tong meminjamkan uang negara US$ 9,3 miliar kepada Presiden Soeharto, yang saat itu di ambang kejatuhannya. PM Goh membantah karena duit itu tak jadi diberikan. Meski Chee sudah meminta maaf,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…