FIRDAUS YANG BERLUMUR DARAH

Edisi: 35/30 / Tanggal : 2001-11-04 / Halaman : 137 / Rubrik : LN / Penulis : Pareanom, Yusi Avianto , Taufik, Ahmad , El Qudsy, Zuhaid

KOTA Mazar-i-Sharif adalah sejengkal firdaus di Afganistan yang tandus. Kelokan air Sungai Balkh membasahi tanahnya hingga di atasnya tumbuh kapas, biji-bijian, dan buah-buahan yang setiap tahun dipanen oleh penduduk yang sebagian besar beretnis Tajik, Uzbek, dan Turkmen. Mazar-i-Sharif berarti Makam Orang Mulia. Asal-usulnya, pada abad ke-12 penduduk lokal menemukan sebuah makam yang konon merupakan tempat peristirahatan terakhir kalifah Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi Muhammad. Di lokasi makam ini berdiri sebuah masjid berlantaikan tegel biru yang ramai diziarahi kaum muslim dari seluruh penjuru dunia, terutama yang beraliran Shiah.

Pekan lalu kota pertanian yang terletak di Afganistan Utara itu (sekitar 56 kilometer dari perbatasan selatan Uzbekistan) dikunjungi "tamu-tamu" dari jenis yang berbeda: mortir dan roket. Pengirim paket gawat, pasukan militer Aliansi Utara yang didukung Amerika Serikat dan Inggris. Gempuran itu berasal dari distrik Marmul, 30 kilometer sebelah selatan Mazar. Mereka mengharapkan serangan ini bisa memotong suplai dari Kabul untuk Taliban di Mazar. Konflik Afganistan memang telah masuk putaran baru, yaitu serangan darat Amerika Serikat. Dan selain Kabul, Mazar-i-Sharif adalah titik penting yang diincar oleh AS dan Inggris.

Jenderal Ustad Attah, yang memimpin serangan pasukan oposisi, yakin dalam waktu singkat Mazar akan jatuh. Pernyataan resmi dari Taliban menyatakan sebaliknya, serangan oposisi tidak menimbulkan akibat serius. Namun, Jalal Dwaydra, pengamat masalah Afganistan di Kairo, Mesir, menilai peluang Aliansi lebih besar. Alasannya, alam Mazar di ketinggian 380 meter didominasi persawahan, sehingga seluruh lokasi dalam keadaan terbuka. Selain itu, pertahanan Taliban di kota pertanian tersebut tidak sekuat…

Keywords: -

Rp. 15.000