Pengakuan Rahardi Ramelan

Edisi: 34/30 / Tanggal : 2001-10-28 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


AFGANISTAN digempur Amerika. Golkar diserang karena Akbar Tandjung, ketuanya, dalam sebuah wawancara mengaku menerima dana nonbujeter dari Bulog sebesar Rp 40 miliar. Dua serangan di dua negara itu mungkin akibatnya sama-sama "mematikan": pemerintahan Taliban lenyap (seperti cita-cita Amerika), Golkar bubar!

Walaupun tanpa korban berjatuhan, kasus dana Bulog ini adalah ancaman paling serius untuk partai bentukan Orde Baru itu. Inilah kasus yang paling dekat yang bisa membuat Golkar gulung tikar. Benar bahwa partai ini sebelumnya banyak dihujat, didemo, dan digugat ke pengadilan. Namun, di waktu lalu, partai berlambang beringin itu masih terlalu kukuh untuk digoyang. Akhir Juli silam, umpamanya, Golkar memenangi perkara di Mahkamah Agung me-lawan Pijar Keadilan dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang menuntut partai itu dibubarkan.

Kali ini yang dihadapi Golkar bukan LSM tapi pemerintah—yang dipimpin presiden dari partai yang mengalahkannya dalam Pemilu 1999. Terlalu naif rasanya untuk percaya bahwa koalisi PDI Perjuangan-Poros Tengah (termasuk PPP)-Golkar—yang bersatu padu ketika menurunkan Abdurrahman Wahid—akan tetap kompak. Sulit membayangkan koalisi itu akan satu suara menolak setiap usaha untuk "menghukum" Golkar. Apalagi pemilu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.