Kepahitan Pengikut Sanghyang Kersa
Edisi: 25/35 / Tanggal : 2006-08-20 / Halaman : 44 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Manan, Abdul, Taufik, Ahmad, Rulianto, Agung
PULUHAN tahun sudah Rusman, 57 tahun, hidup seperti paria di negeri sendiri. Semua birokrasi pemerintahan menjauhinya seakan ia pernah berbuat makar atau mengkhianati Tanah Air. Tengoklah status lelaki tua ini. Kendati sudah lama menikah dan memiliki dua anak yang kini sudah dewasa, negara tetap menganggap bapak ini sebagai bujangan.
Akibatnya, selama bertugas sebagai pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ia tak pernah mendapat tunjangan untuk anak dan istri. Kini, sesudah pensiun dan bila kelak ia meninggal, istrinya pun tak berhak menikmati uang pensiun. "Sampai pensiun ini, saya masih dihitung sebagai bujangan," ujarnya pasrah.
Semua kesulitan itu terjadi lantaran Rusman menganut ajaran Sunda Wiwitan. Kantor catatan sipil di dekat tempat tinggalnya di Cigugur, Kuningan, tak mengakui pernikahannya. Pegawai di sana berdalih belum ada petunjuk pelaksanaan yang membolehkan pengesahan pernikahan adat ala…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…