Mereka Bukan Sapi

Edisi: 46/21 / Tanggal : 1992-01-11 / Halaman : 69 / Rubrik : TAR / Penulis : PSE


MEMANG memprihatinkan. Sementara seni tari dan karawitan Bali tersohor di
mancanegara dan digandrungi wisatawan asing, penghargaan buat para seniman itu
sedemikian kecilnya. Upah yang mereka terima dari hotel-hotel berbintang di
kawasan Sanur, Nusa Dua, dan Kuta hanya cukup untuk membeli bedak. Sudah
terbanting secara ekonomi, harga diri mereka pun diremehkan. Rombongan seniman
itu diangkut dengan truk terbuka -- kendaraan yang secara resmi tak layak
mengangkut manusia.

; Kisah duka yang sudah berlangsung lama ini makin menyesakkan dada kalau mendengar
penuturan Ida Bagus Pangjaya, Humas Pemda Bali. Pangjaya bercerita bahwa karena
truk yang mengangkut seniman itu tak dapat melewati pekarangan depan hotel --
dianggap tak sesuai dengan kemegahan hotel -- truk dihentikan jauh dari
lokasi hotel. Biasanya di perkebunan di belakang hotel. Nah, satu-persatu
penari yang konon berparas cantik dan ganteng itu turun dari truk. "Persis
menurunkan sapi-sapi saja," kata Pangjaya.

; Gubernur Bali, Ida Bagus Oka rupanya tak tahan juga melihat penderitaan ini.
Atau boleh jadi, Pak Gubernur sebenarnya tak tahan dengan kritikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…