Setelah Cap Pembangkang Dilekatkan
Edisi: 25/35 / Tanggal : 2006-08-20 / Halaman : 46 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Manan, Abdul, Taufik, Ahmad, Rulianto, Agung
DIPERLAKUKAN kurang adil bukan cerita baru bagi Jaya Damanik, 39 tahun. Sejak duduk di bangku sekolah dasar di kampung halamannya di Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ia bingung tiap kali harus mengikuti pelajaran agama.
Mayoritas teman di kelasnya mengikuti pelajaran agama Kristen. Lantaran tak menganut Kristen, bersama beberapa anak lain--yang biasanya beragama Islam--ia keluar kelas. Mereka kemudian dikumpulkan untuk mengikuti pelajaran agama Islam.
Persoalannya, Jaya pun bukan penganut Islam. Ia pemeluk Parmalim, kepercayaan kuno suku Batak di Tapanuli, Sumatera Utara. Kepercayaan itu tak diajarkan di sekolah dan tak diakui negara. Akibatnya, pengalaman serupa terus ia rasakan sampai di bangku kuliah.
Kesulitan Jaya berlanjut saat ia meminang gadis pujaannya, Herta Simanjuntak, tujuh tahun silam. Kantor catatan sipil Toba Samosir tak mau menerbitkan akta pernikahan. Ketika…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…