“mendorong, Menanam Dan Menuai Tata Pemerintahan Yang Baik”

Edisi: 25/35 / Tanggal : 2006-08-20 / Halaman : 96 / Rubrik : INF / Penulis : , ,

SATU kalimat terlalu pendek, seribu kalimat terlalu panjang. Kiasan ini paling pas untuk menjelaskan keunikan Kemitraan, lembaga independen yang memposisikan diri sebagai mitra dalam upaya Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia.

Keunikan Kemitraan sebagai lembaga independen juga tercermin pada peran yang dijalankannya. Kemitraan tak bisa sekadar disebut sebagai lembaga donor, karena fungsi strategis yang dijalankannya lebih mengakar dari lembaga donor. Kemitraan tidak bisa disebut sebagai instansi pemerintah, meskipun dalam menjalankan tugasnya lembaga ini kerap bekerja sama dengan berbagai unsur pemerintahan. Barangkali Kemitraan lebih tepat disebut hybrid organization (hibrida atau cangkokan), sebutan yang untuk pertama kalinya dikemukakan oleh seorang evaluator dari Uni Eropa, Jorgi del Bas saat berusaha memahami Kemitraan. Kekuatan Kemitraan terletak pada keluwesannya merangkul lembaga mitra yang beritikad untuk melestarikan keberlanjutan reformasi yang memihak kepentingan rakyat. Kemitraan bekerja sama dengan pemerintah, LSM, dan lembaga donor. Keterlibatan para tokoh lintas sektoral seperti Felia Salim, Shanti Poesposoetjipto, Marzuki Darusman, Nursyahbani Katjasungkana, JE Sahetapy, Daniel Dhakidae, dan beberapa tokoh lokal seperti Karel Phil Erari (Papua), Petrus Turang…

Keywords: -

---

Foto Terkait