Mengulurkan Tangan Untuk Libanon

Edisi: 25/35 / Tanggal : 2006-08-20 / Halaman : 175 / Rubrik : LN / Penulis : Taufik, Ahmad , Hayati, Istiqomatul , Adityo, Dimas

PANASNYA Timur Tengah selalu saja terasa di Indonesia. Setiap kali Israel menggempur, tangan di Indonesia kemudian ikut terkepal.

Pada Ahad dua pekan lalu, di Jakarta, demonstrasi yang dihadiri ratusan ribu orang menenuhi jalan-jalan Ibu Kota. Demo kali ini bukan hanya diikuti kelompok-kelompok Islam yang biasa berunjuk rasa menentang agresi Israel. Tokoh dan pengikut agama lain pun turut serta turun ke jalan. Mereka menemui kepala kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Tampak tokoh dari Katolik, Kristen Ortodoks, Konghucu, bergandengan tangan bersama-sama tokoh-tokoh Islam....

Demo mengecam serangan Israel dan imbauan perdamaian juga digelar kelompok yang sering dituding "sekuler". Penerima penghargaan Yap Thiam Hien, Ade Rostiana Sitompul, dan Direktur Imparsial Rachlan Nashiddik berada dalam unjuk rasa yang menentang agresi Israel itu. Sayang, rencana menggelar malam sejuta lilin perdamaian di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kamis malam pekan lalu, dilarang polisi dengan alasan tak boleh berdemo malam hari.

Nun di Pontianak, Kalimantan Barat, serombongan pasukan berjaket yang menamakan dirinya Gerakan Pemuda Islam (GPI), yang sudah berlatih fisik, siap membantu menangkis serangan Israel.

Sayangnya, rombongan ini tak bakal bisa berangkat dalam waktu dekat. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutanto melarang organisasi massa Indonesia memberangkatkan pasukan jihad ke kancah peperangan di Palestina dan Libanon. "Kami harapkan tidak usah ke sana, serahkan kepada pemerintah sepenuhnya," ujar Sutanto.

Menurut Sutanto, keberangkatan…

Keywords: -

---

Foto Terkait