Padang Pembantaian Di Rwanda
Edisi: 13/24 / Tanggal : 1994-05-28 / Halaman : 68 / Rubrik : LN / Penulis : DP
HAI..., ada yang masih hidup di sini? Begitu teriak segerombolan orang sambil memasuki sebuah sekolah teknik di Kigali, Rwanda. "Kami akan memberi bantuan," lanjutnya. Mendengar teriakan simpatik dengan aksen yang biasa terdengar di kalangan suku Tutsi itu, Simon Pierre Hitiye bersama sejumlah orang yang selamat dari pembantaian di gedung sekolah itu keluar dari persembunyiannya sambil mengangkat tangan.
Ternyata "bantuan" yang diberikan sungguh mengerikan. Mereka disuruh tengkurap di tanah. Sebuah cangkul ditebaskan ke batok kepala belakang Hitiye hingga terkelupas. Tangan dan telinga kanannya ditebas dengan parang. "Kamu semua, orang Tutsi, harus mati!" teriak salah seorang dari serombongan suku Hutu.
Selama dua hari Hitiye tergeletak mengerang menahan hidup di antara tumpukan mayat kedua orang tua dan tiga saudaranya serta korban lainnya. Mekanik berusia 23 tahun yang kini menjadi penghuni kamp pengungsi di Byumba, Kigali Utara ini tertolong jiwanya setelah diselamatkan sekelompok pemberontak Tutsi, Front Patriotik Rwanda (RPF). Nasib Hitiye memang tak seburuk 500 ribu warga Rwanda yang menjadi korban pembantaian akibat perang saudara antara suku Tutsi dan Hutu. Dengan kekuatan 2.000 personel bersenjata lengkap, suku Hutu melakukan pembersihan atas etnis Tutsi sejak April lalu. Akibatnya, terjadilah gelombang pengungsian sekitar 2 juta warga yang membanjiri negara sekitarnya.
Dan dunia pun tahu, ladang pembantaian Rwanda itu sungguh mengerikan, bukan cuma bagi kedua suku yang saling…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…