Dari Hamlet Sampai Medea

Edisi: 39/35 / Tanggal : 2006-11-26 / Halaman : 59 / Rubrik : LAY / Penulis : Suyono, Seno Joko , Sunariah, Hayati, Istiqomatul


"MEDEA..., Medea, kill."

Wanita berpakaian hitam-hitam itu seperti membisikkan sesuatu di telinga boneka setinggi dirinya. Boneka tersebut adalah boneka Raja Kreon dan Ratu Merope. Penguasa kota Korintus dalam kisah Yunani itu lalu menyaksikan adegan "kejam" di depannya. Sebuah boneka (dimainkan wanita itu) "mencekik" boneka lainnya. "Sang korban" terlihat rebah tak berdaya. Sepotong tungkainya tertinggal.

Demikianlah satu cuplikan pertunjukan dalam Jakarta International Puppetry Festival 2006 yang memikat. Dimainkan oleh hanya dua orang Belanda, Damiet Van Dalsum dan Francise Vanhecke, panggung dari awal sampai akhir cenderung muram. Bongkah-bongkah kecil es digantung-gantung di panggung, dari jauh seperti kerang tiram putih, atau buah dada.

Pementasan minim dialog. Francise, penyanyi klasik yang terjun ke dunia teater boneka, muncul di panggung dengan jubah dan penutup kepala hitam kuncung seperti penyihir. Ia tampak berdiri di atas jangkungan alias egrang karena tubuhnya terlihat tinggi sekali. Lengkingan, desahan, ratapan suaranya memantulkan karakter boneka Orakel, Medea, Jason, Agameda, Kreon, Merope, Glauke, astrolog yang digerak-gerakan sang artis, Damiet, 63 tahun.

Semua boneka itu mulanya ditutupi kain seperti burqa atau cadar. Bila mau digerakkan, barulah selubung dibuka. Dalam keremangan boneka itu terasa ada nyawanya. Pertunjukan berjudul Medea Club ini mengangkat kisah tentang Medea yang dituduh membunuh anak-anaknya. Suasana terasa surealistis.

***

Jakarta International Puppetry memang dimaksudkan menampilkan pertunjukan teater boneka dan wayang yang lain, bukan yang klasik. November ini, Jakarta semarak dengan festival wayang. Di TIM, bersamaan dengan acara JIP ini, misalnya, Ki Enthus Susmono menggelar kreasi terbarunya: wayang rai wong.

Pada 29 November sampai 3 Desember nanti di Gedung Pewayangan Taman Mini akan digelar Festival Wayang ASEAN. "Yang datang kelompok wayang terbaik dari Laos, Kamboja, Thailand, Burma, dan negara ASEAN lainnya," kata Ghaura Davidson, ketua penyelenggara. Termasuk juga wayang Vietnam yang terkenal dengan boneka-boneka yang dimainkan di atas air. "Nanti pertunjukannya di kolam renang Taman Mini. Mereka akan membuat panggung di atas air," tutur lelaki Australia yang pindah kewarganegaraan dan mendapat gelar Ghaura Moncocarito dari Keraton Solo karena mencintai wayang ini.

Jakarta termasuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…