Jelangkung Pun Mereka Tanya
Edisi: 39/35 / Tanggal : 2006-11-26 / Halaman : 98 / Rubrik : HK / Penulis : Hasugian, Maria, Bintariadi, Bibin, Rosyid, Imron
PERMAINAN jelangkung itu tiba-tiba menyeruak dalam kepala Dyah Sipon, 38 tahun, pada suatu malam, Agustus lalu. Permainan memanggil roh itu menggoda hatinya. Ia berharap jelangkung bisa memenuhi impiannya, yakni menemukan suaminya, Wiji Thukul, yang lenyap sembilan tahun lalu.
Sipon bertemu Wiji terakhir kali di Stasiun Kereta Api Tugu, Yogyakarta, pada akhir 1997. "Pertemuan yang menyakitkan karena kami berantem," ujarnya saat ditemui Tempo di rumahnya di Solo, Selasa pekan lalu. Pertengkaran terjadi karena Wiji, sang penyair itu, ingin membawa satu dari dua anak mereka.
Sipon menolak permintaan suaminya. Situasi saat itu tidak aman. Wiji tengah dikejar-kejar aparat lantaran aktivitas politiknya di Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai yang dituding sebagai dalang peristiwa kerusuhan 27 Juli…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…