Komnas Ham Di Simpang Jalan
Edisi: 31/30 / Tanggal : 2001-10-07 / Halaman : 31 / Rubrik : NAS / Penulis : Tanjung, Leanika , ,
SEJUMLAH nama yang lolos saringan pertama calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengundang pertanyaan masyarakat. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi, Budiman S. Hartoyo, misalnya, menilai Sofyan Lubis tidak layak dicalonkankarena ia bertanggung jawab atas pembredelan sejumlah media massa di era Orde Baru. Dia juga pernah melarang 13 wartawan kembali bekerja setelah medianya dibredel. Selain Sofyan Lubis, masih ada banyak nama lain yang independensinya dapat dipertanyakan.
Mereka masih bisa disaring, memangmeski baru di tahap pertama telah menimbulkan pertanyaan. Sekretaris Jenderal Komnas HAM Asmara Nababan membenarkan adanya kemungkinan itu karena panitia rekrutmen didominasi para anggota Komnas HAM sendiri. Model pemilihannya cenderung terjerumus pada hukum besi oligarkisalias ditentukan oleh sekelompok kecil orang. Mereka akan memilih anggota dari basis yang sama. Nah, jeleknya, anggota Komnas HAM sekarang ini didominasi oleh mereka yang berasal dari birokrat sipil dan militer.
Itulah sebabnya, ketika dipercaya melakukan perekrutan yang pertama, Asmara Nababan meminta orang luar melaksanakannya. Panitia seleksi bentukannya, yang dipimpin pakar hukum pidana dari Universitas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?