Kejanggalan-kejanggalan Setelah Penembakan
Edisi: 29/30 / Tanggal : 2001-09-23 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis : Wicaksono , Bakri, Zainal ,
NYAWA menjadi amat murah di Serambi Mekah, dan kepergiannya selalu meninggalkan teka-teki. Tidak terkecuali nyawa Dayan Dawood, Rektor Universitas Syiah Kuala, yang melayang 6 September silam. Menjelang asar, sang Rektor tewas ditembak orang tak dikenal ketika mengendarai mobil di Jalan Teuku Nyak Arif, Banda Aceh. Tapi, hingga pekan lalu, polisi belum berhasil menangkap pelakunya. Menurut Kapolres Aceh Besar Ajun Komisaris Besar Polisi Sayed Hoesainy, pihaknya baru memeriksa empat orang yang diduga mengetahui kejadian itu.
Kematian Dayan menambah panjang daftar tokoh lokal yang nyawanya lenyap di tengah pusaran konflik dan kekerasan di Aceh dalam dua tahun terakhir. Mereka adalah Tengku Nashiruddin Daud (anggota DPR-RI), Jafar Siddiq Hamzah (aktivis LSM), Prof. Dr. Tengku Syafwan Idris (Rektor IAIN Ar-Raniry), Sufrin Sulaiman, S.H. (pengacara dan aktivis LSM), Tengku Al Kamal (anggota Tim Monitoring Komite Damai Melalui Dialog), H.T. Djohan (Ketua Golkar Aceh), dan terakhir Zaini Sulaiman (Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Aceh), yang terbunuh lima hari sebelum ajal memanggil Dayan.
Lahir di Ulee-lheu, Banda Aceh, 55 tahun silam, Dayan Dawood dikenal sebagai akademisi yang sangat peduli pada konflik Aceh. Ia termasuk tokoh yang menginginkan penyelesaian secara damai dan nonkekerasan. Selama menjadi Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), ia getol mengkritik operasi militer yang diterapkan di negerinya. Dialah salah satu tokoh yang pertama meminta agar status Aceh sebagai daerah operasi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?