Nyamuk Hilang, Kanker Menjelang

Edisi: 30/30 / Tanggal : 2001-09-30 / Halaman : 46 / Rubrik : KSH / Penulis : Chamim, Mardiyah , Setiawan, Iwan , Fibri, Rommy


KAMAR tidur Asya, gadis kecil berumur 1,5 tahun, biasa berbau wangi melati. Harum itu bukan bersumber dari rangkaian bunga segar, melainkan dari produk antinyamuk yang disemprotkan Nia, ibu Asya, setiap malam tiba. ”Untuk mengusir nyamuk supaya Asya tidur nyenyak dan enggak digigit nyamuk,” kata Nia, yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

Namun, sepekan terakhir, Nia dilanda gelisah setelah muncul kabar santer bahwa obat antinyamuk yang beredar di Indonesia mengandung racun berbahaya. Walhasil, demi kesehatan si upik yang masih balita, Nia me-mutuskan meninggalkan obat antinyamuk.

Perbincangan mengenai produk antinyamuk memang meluas di kalangan ibu rumah tangga dalam beberapa hari terakhir. Pemicunya adalah pernyataan Indonesian Pharmaceutical Watch (IPhW) yang dilansir dua pekan lalu. Ernawati Sinaga, ahli biologi molekuler yang aktif di IPhW, menyatakan bahwa sebagian besar antinyamuk mengandung zat beracun propoksur dan diklorvos. Menurut pantauan IphW, salah satu atau kedua zat itu terdapat pada produk antinyamuk cair dan semprot yang populer: Hit, Raid, Baygon, Mafu, dan Tiga Roda.

Nah, apa gerangan propoksur dan diklorvos? Menurut Pesticide Action Network (PAN), organisasi internasional mengenai pestisida yang bermarkas di Amerika, kedua…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…