Sampurno: "hukuman Yang Ringan Tak Membuat Jera"
Edisi: 27/30 / Tanggal : 2001-09-09 / Halaman : 82 / Rubrik : INVT / Penulis : Wicaksono , Wiyana, Dwi, Kuswardono, Arif A.
JIKA tidak berbesar hati, bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan memang makan hati. Dalam menghadapi para pembuat dan pengedar obat palsu, mereka sering mengelus dada. Para bandit obat tak pernah jera dan terus merajela karena hukuman yang diberikan oleh pengadilan amat ringan.
Sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Sampurno termasuk orang yang paling kecewa. Membawahkan 26 BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia, ia juga dituntut oleh masyarakat agar bertindak lebih tegas. Apa saja yang dilakukan untuk memerangi obat palsu? Dan apa pula kendalanya? Wartawan TEMPO Dwi Wiyana mewawancarai Sampurno pekan lalu. Berikut petikannya.
Seberapa serius sebetulnya ancaman obat palsu dan ilegal di pasaran?
Ada indikasi peredaran obat palsu cenderung menurun, meski tidak berarti habis sama sekali. Di Jepang pun, obat palsu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.