Kasus Baru Suap Hakim Agung

Edisi: 26/30 / Tanggal : 2001-09-02 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


DARI tiga pilar penegakan hukum— polisi, jaksa, hakim—aparat yang disebut terakhirlah yang fungsinya sangat menentukan. Ibarat sepak bola, hakim adalah striker alias ujung tombak yang sangat menentukan serangan yang dibangun bahu-membahu akan menghasilkan sebuah gol atau tidak.

Polisi bisa bekerja mati-matian menangkap pelaku kejahatan dan menyusun berita acara pemeriksaan. Jaksa pun pasti sanggup bekerja keras membawa kasus kejahatan ke pengadilan. Di saat itu, tinggallah hakim yang menentukan segala-galanya. Jika ia bekerja sungguh-sungguh, jujur, hati nuraninya hanya mempertimbangkan hukum dan kemaslahatan orang banyak, niscaya akan lahir keputusan-keputusan yang bermutu tinggi. Dengan pertimbangan hakim yang jitu—walaupun kadang kala harus berlawanan dengan hasil pemeriksaan polisi dan dakwaan jaksa—niscaya keputusan hakim akan memenuhi rasa keadilan masyarakat luas.

Tapi, apa yang terjadi di Indonesia hari ini?

Polisi yang tak mampu menangkap Tommy Soeharto, yang nyaris sepuluh bulan menjadi buron, walaupun anak bekas presiden Soeharto itu ditengarai polisi masih berputar-putar di sekitar Jakarta. Kejaksaan? Siapa sih di Republik Indonesia yang belum tahu bahwa lembaga ini sudah lama menjadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.