Jaksa Agung Pilihan Tentara?

Edisi: 25/30 / Tanggal : 2001-08-26 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


TUGAS seorang Jaksa Agung di Indonesia sungguh berat. Lembaga penuntut umum yang dipimpinnya adalah ujung tombak upaya penegakan hukum pemerintah. Sementara itu, seperti dikatakan Presiden Megawati Sukarnoputri, pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme merupakan amanat Majelis Permusyawaratan Rakyat yang harus segera dijalankan. Bahkan tak urung presiden kelima Indonesia ini menyatakan ia bisa saja dijatuhkan secara politik, tapi tidak akan karena soal korupsi. Karena itu, semua pihak, termasuk keluarga dekatnya, diminta untuk menjauh dari kegiatan haram ini. Para menteri malah diancam akan disalahkannya bila memberi fasilitas tak layak kepada kerabat Presiden.

Mereka yang disalahkan itu tentu akan diperiksa kejaksaan. Padahal, citra kejaksaan di mata orang ramai adalah sebagai salah satu sarang korupsi dan kolusi di republik ini. Kalangan yang sinis sampai-sampai menyebut para jaksa di Indonesia sangat sigap menjalankan KUHP, bukan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang seharusnya menjadi panduan resmi, melainkan Karena Uang Habis Perkara. Begitulah, di mata kebanyakan orang, kantor kejaksaan telah menjadi bursa tempat keadilan diperjualbelikan.

Jual beli itu agaknya sulit dihindarkan. Bermula dari gaji yang jauh dari memadai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.