Wonosobo: Perang Ekonomi Di Desa Santri
Edisi: 26/30 / Tanggal : 2001-09-02 / Halaman : 38 / Rubrik : DH / Penulis : Hidayat, Agus , ,
PERTIKAIAN politik di Jakarta telah reda. Sudah sebulan Megawati tampil menjadi presiden menggantikan Abdurrahman Wahid. Ketua MPR Amien Rais pun sudah mulai jarang berbicara lantang. Tapi limbah dari konflik elite itu masih bisa ditemukan di sebuah desa santri di Wonosobo, Jawa Tengah. Di situ, sampai pekan lalu, perseteruan antara warga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) terus memanas, dan merambah ke urusan ekonomi.
Itu gara-gara sebuah fatwa yang dikeluarkan oleh Kiai Arifin Sidiq Ag., pengasuh Pondok Pesantren Al Asy'ariyah di Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Fatwa yang dikeluarkan pada Juli lalu itu berisi larangan bagi warga NU untuk berbelanja di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.