Memancang Tiang Selagi Muda

Edisi: 24/30 / Tanggal : 2001-08-19 / Halaman : 40 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,


* CIPTO MANGUNKUSUMO

SEPUCUK telegram melayang ke tangan Mangunkusumo, kepala sekolah rakyat di Ambarawa, Jawa Tengah. Isinya, ”Mijn levenstaak begint pas, vaarweel.” (Tugas hidup saya baru mulai, selamat tinggal.) Pengirimnya adalah anak sulung keluarga itu, Cipto Mangunkusumo—seorang dokter muda yang membuat para penggede kolonial Belanda pusing kepala karena kegiatan pergerakannya.

Mangunkusumo pun maklum, sebentar lagi ia bakal ”kehilangan” putranya itu. Pemerintah Hindia Belanda menyekap Cipto di dalam bui gara-gara aktivitas politiknya. Ayahnya sudah meminta agar dia meninggalkan kegiatan tersebut. Tapi si Dokter menolak. Kedekatannya dengan rakyat jelata telah mempengaruhi sikap dan pikirannya tentang kolonialisme—yang menurut dia harus dilawan.

Dilahirkan pada 1886 di Desa Pecangan, Jepara, Jawa Tengah, Cipto menamatkan studi di School Ter Opleiding Van Indische Artsen (Stovia) atau Sekolah Dokter Bumiputra, di Jakarta, 28 Oktober 1905. Pada usia 21 tahun, dr. Cipto menulis artikel yang mengkritik kebangsawanan. Dijuluki ”Bapak Kemerdekaan Indonesia”, sikap egalitarianisme Cipto memang mengilhami semangat kemerdekaan dalam makna luas.

Pada 1912, pemerintah Belanda meng-anugerahinya bintang penghargaan Ridder Orde van Oranye Nassau atas jasanya memberantas penyakit pes yang mewabah di daerah Malang. Cipto memperlakukan penghargaan itu dengan ”rasa humor” yang satir: bintang itu tak dia sematkan di dada, melainkan disimpan di kantong belakang celananya. Alhasil, tiap serdadu Belanda yang melihatnya tak hanya hormat kepada Cipto, melainkan pada pantatnya. Ia mengembalikan bintang itu kepada Belanda, setelah permintaannya untuk memberantas pes di daerah Solo ditolak. Sejak itu, Cipto membelokkan perhatiannya kepada politik.

* AGUS SALIM

HAJI Agus Salim adalah salah satu nama besar dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia yang berbasis Islam. Laki-laki kelahiran 3 Oktober 1884 di Kota Gedang (dekat Bukittinggi), Sumatra Barat, itu sebenarnya sosok yang gelisah. Dia sempat berpindah-pindah profesi dari penerjemah sampai notaris. Pengembaraannya ke luar negeri membawa Agus Salim pada sejumlah pemimpin organisasi Islam internasional seperti Muhammad Abduh dan Jamaludin Al Afgani. Pada 1911 ia kembali ke Tanah Air. Tahun berikutnya ia masuk Sarekat Islam (SI).

Dalam SI inilah karir organisasi Agus Salim berkembang. Laki-laki yang hanya lulusan Hogere Bugere School (HBS)—semacam sekolah lanjutan—ini langsung menjadi anggota pengurus pusat SI. Pada 1919 Agus Salim dan Semaun mendirikan Persatuan Pergerakan Kaum Buruh, yang menuntut pemerintah Hindia Belanda segera mendirikan dewan perwakilan rakyat yang sebenarnya. Agus sempat pula mengorganisasi pemogokan buruh untuk menuntut kenaikan gaji di Surabaya, Cirebon, dan Semarang.

Demi memperjuangkan kepentingan rakyat, Agus Salim bersedia duduk di Volksraad (Dewan Rakyat bentukan Belanda) dari 1921-24. Sejak itu, Volksraad semakin tidak kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda.

Meskipun amat dekat dengan buruh dan rakyat, Agus Salim tak bergeser dari Islam—sepanjang perjuangannya. Tak mengherankan, tatkala unsur-unsur komunis mulai masuk pada SI (ketika itu sudah menjadi partai) pada era 1920-an, ia bereaksi keras. Pada Kongres SI 1921, Agus Salim mengusulkan agar anggota yang sudah menganut komunisme agar meninggalkan SI demi disiplin partai.

* HAJI UMAR SAID COKROAMINOTO

DE Ongekroonde van Java atau ”Raja Jawa tanpa Mahkota” adalah julukan pemerintah kolonial Belanda untuk Haji Umar Said Cokroaminoto. Laki-laki kelahiran Desa Bakur, Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur pada 1883 ini (meninggal 1934) ditakuti oleh Belanda kendati ia tak memiliki pendidikan formal. Anak bangsawan yang berayahkan Raden Mas Cokroamiseno ini hanya lulusan akademi pamongpraja Opleiding School voor Inlandse Ambtenaren (OSVIA) di Magelang.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…