Sah Kata Amien, Tidak Kata Wahid

Edisi: 21/30 / Tanggal : 2001-07-29 / Halaman : 22 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Bektiati, Bina , Prasetya, Adi , Kuswardono, Arif


INI sesungguhnya "perang" antara Abdurrahman Wahid dan Amien Rais. Pada mulanya, seperti petinju tipe boxer, keduanya saling menunggu lawannya menyerang lebih awal, baru mencuri-curi pukulan balik yang mematikan. Sabar, telaten, berhati-hati. Abdurrahman menyimpan senjata bernama dekrit, Amien Rais menyiapkan sidang istimewa dipercepat.

Tapi waktu berjalan terus. Ronde demi ronde berlalu, sampai juga ke ronde-ronde terakhir. Sabtu lalu, 11 hari menjelang sidang istimewa yang "normal" pada 1 Agustus mendatang, mendadak semua berjalan cepat. "Pemenang" perlu ditentukan, rupanya. Dan Presiden Abdurrahman Wahid lebih awal melepaskan "pukulan" serius: ia melantik Komisaris Jenderal Chaerudin Ismail sebagai pejabat sementara Kapolri untuk menggantikan Surojo Bimantoro, Jumat lalu pukul 17.35. Bimantoro menolak mengamankan dekrit.

Padahal, untuk memberhentikan Kapolri, diperlukan persetujuan DPR—yang tak dimintai pendapat oleh Abdurrahman. Benar saja. Pukul 18.00, Amien Rais dan pimpinan fraksi MPR…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…