Calon Wapres Dan Kabinet Yang Gemuk

Edisi: 21/30 / Tanggal : 2001-07-29 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sudarsono, Gendur , Anom, Andari Karina , Kuswardono, Arif


TERNYATA, hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah siap dengan calon wakil presiden. Pencalonan wakil presiden ini dilontarkan dari Hotel Crowne Plaza, Jumat lalu, sehari sebelum Sidang Istimewa MPR digelar. Para petinggi partai dan pengurus dari 30 dewan pimpinan wilayah berkumpul di situ, menghadiri rapat pimpinan nasional. Hasilnya, mereka menyokong naiknya Megawati Sukarnoputri menjadi presiden bila pertanggungjawaban Abdurrahman Wahid ditolak. Dan ini yang terpenting: rapat juga meminta Fraksi PPP di MPR untuk memperjuangkan secara sungguh-sungguh agar Hamzah Haz menjadi wakil presiden. Setelah pernyataan didengungkan, semua hadirin bersorak, lalu sejuta harapan terselip dalam doa penutup acara.

Kendati belum tentu terkabul—karena banyak sekali kemungkinan yang terjadi—pasangan ini akan menjadi sesuatu yang unik. Tak terbayangkan sebelumnya Ketua Umum PPP dan Ketua Umum PDI-P itu bakal berdampingan sebagai pemimpin nasional. Selama dua tahun terakhir, mereka tak pernah tampak akrab. Penyebabnya jelas, sebagai salah satu pilar Poros Tengah, pada 1999 silam, Hamzah Haz termasuk yang mengganjal Megawati menjadi presiden. Alasan yang sering disebut ulama PPP saat itu, sebagai partai Islam mereka tak mungkin menyokong presiden wanita.

Dimulai lewat pertemuan lintas fraksi di DPR, hubungan PPP dan PDI-P mulai mencair sejak akhir tahun lalu. Sekjen PPP Alimarwan Hanan pun sering menjelaskan bahwa secara resmi partainya tak pernah menolak presiden wanita. Tapi, tabir psikologis yang menyelimuti Hamzah dan Megawati tak gampang disingkap. Ini berbeda dengan Amien Rais—yang dulu juga menolak Megawati—yang kini justru lebih cepat akrab lagi dengan putri Bung Karno itu.

Pada detik-detik terakhir, barulah mereka bisa bertemu. Dua jam setelah rapat di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…