Raibnya Dua Muhidin
Edisi: 09/22 / Tanggal : 1992-05-02 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis : PUT
MIRIP suasana lebaran, tamu keluar masuk rumah Haji Muhidin di Plumpang,
Jakarta Utara, Ahad lalu. Bulan Syawal memang belum usai. Tapi, kedatangan
tamutamu Haji Mudihin kali ini bukan untuk berhalal bihalal. "Kami datang ke
sini untuk memanjatkan doa syukur bahwa Pak Haji telah kembali dengan
selamat," ujar seorang tamu, sembari menyalami tuan rumah.
; Muhidin, 52 tahun, sempat membuat warga tanah sengketa Plumpang waswas. Lima
hari dia menghilang. Dia mengaku dijemput tiga orang petugas, yang konon dari
jajaran militer, pagi 21 April lalu. Pensiunan sersan kepala dari Batalyon
Angkutan Air itu merasa tak kuasa menolaknya, kendati jemputan itu tak
disertai surat tugas. "Sebab mereka berjanji sorenya saya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?