Dari Pelaut Jadi Kuli Angkut

Edisi: 21/30 / Tanggal : 2001-07-29 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wens , S., Endah W., Dalle, Rumbadi


AHMAD Ismail seperti kelasi mabuk diatas kapal yang digoyang gelombang. Ia tak pernah membayangkan akan bernasib sesial ini: terlempar dari posisinya sebagai nakhoda kapal internasional, kehilangan gaji besar US$ 800—setara Rp 8,8 juta pada kurs Rp 11.000—dan menjadi kuli angkut di pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara. Pendapatan pria berusia 48 tahun ini pun terjun bebas. Paling pol, sehari Ahmad membawa pulang Rp 25 ribu. Bekerja selama 25 hari sebulan, ayah lima anak ini hanya mengantongi Rp 625 ribu.

Turun sebesar Rp 8,175 juta dari pendapatan bulanan di kapal pelayaran internasional itu, kantong Ahmad jelas jadi gepeng. Ia terengah-engah membayari uang sekolah anaknya, yang telanjur masuk ke sebuah universitas swasta di Jakarta Pusat. Sementara itu, harga-harga kebutuhan pokok yang meroket membuat istrinya termehek-mehek.

Tapi Ahmad masih beruntung.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?