Bahasa Jawa: Selamat Tinggal?

Edisi: 21/30 / Tanggal : 2001-07-29 / Halaman : 58 / Rubrik : KL / Penulis : Damono, Sapardi Dj


Sapardi Djoko Damono *)
*) Doktor sastra Jawa

Kalaupun ini adalah masa terakhir pengarang sastra Jawa, apa salahnya?
-- (Arswendo Atmowiloto, 1975)

KAMI adalah orang Jawa yang sudah lebih dari 25 tahun berada di Jakarta. Anak-anak masih kecil ketika kami pindah. Sekarang mereka tidak mampu lagi berbicara dalam bahasa ibunya. Sementara itu, kami tetap mempergunakan bahasa ibu kami itu jika berkomunikasi dengan orang Jawa lain yang juga sudah puluhan tahun tinggal di Jakarta, yang anak-anaknya juga sudah tidak lagi memerlukan bahasa Jawa. Umumnya kami menggunakan ragam ngoko.

Mengapa kami, yang tua-tua ini, masih memerlukan bahasa itu meskipun kami hidup dalam lingkungan yang sama? Jika diajak berbicara dalam bahasa Jawa ngoko oleh rekan yang lebih tua di kantor, saya akan mengelak dan menjawab dalam bahasa Indonesia. Ngoko tidak pantas, padahal kromo menyebabkan saya merasa dalam derajat yang lebih rendah. Ini merupakan petunjuk bahwa sedang terjadi proses penghilangan jenjang sosial dalam kebudayaan Jawa.

Entah sudah berapa kali pertemuan bahasa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…